13 February 2009

PENYEMBAH YANG BENAR MENYEMBAH DARI DALAM HATI

Penyembahan yang sejati tidak berasal atau lahir dari bagian liturgi atau dorongan dari luar, penyembahan sejati lahir dari ungkapan hati yang diselimuti kasih yang murni kepada Allah. Itu berarti penyembahan kita harus selalu didasari oleh kasih . Karena Allah kita adalah kasih, yang lebih dahulu berinisiatif atau memulai untuk mengasihi manusia tanpa syarat dan batas.

Kita yang telah mengalami kasihNya, sudah seharusnya kita selalu datang kepadaNya dengan penyembahan yang berkenan di hati Allah, yaitu penyembahan dengan kasih. Ketika Allah mendengar ada penyembahan sejati yaitu penyembahan akan kasih kepada Allah, maka Ia akan tertarik dan bertahta atas penyembahan kita, dan penyembahan kita akan melahirkan kuasa yg sanggup melahirkan kuasa yg sanggup menghancurkan musuh, mendatangkan kekuatan dan penghiburan.

Saya membayangkan ketika Allah sedang bersemayam di tahtaNya sambil mendengarkan pujian yang semarak dari para malaikatNya, namun di tengah-tengah semarak dan sorak sorai dari malaikat, tiba tiba Allah berkata, “Berhenti!!! Aku mendengarkan satu suara yang berbeda yang menarik pendengaran dan hatiKu!” Lalu Allah mulai mencari dan mendapati kita yang sedang menyembah dengan kehangatan kasih kepada Allah, membuat Dia meninggalkan tahtahNYa dan bersemayam, bertahta atas penyembahan kita.”

Allah disenangkan dengan penyembahan yang tulus, tanpa penyembahan yang punya maksud tertentu seperti meminta minta berkat tetapi penyembahan yang hanya bertujuan untuk mengasihi dan menyenangkan hati Allah. Ketika kita menyembah Dia dengan tulus, maka berkat itu akan mengalir dengan sendirinya tanpa kita meminta minta. Allah sedang menunggu kita untuk merubah cara penyembahan kita, dari penyembahan yang biasa, rutinitas dan agamawi yang hanya sekedar memenuhi liturgi, kepada penyembahan yang dipenuhi cinta atau kasih kita kepada Allah.

Miliki perjumpaan Illahi dengan Tuhan Yesus, di mana hidup kita semakin berubah lebih sama dengan Tuhan Yesus dan semakin mengasihi Tuhan dan dimana saja kita dpt merasakan Hadirat Tuhan asal kita percaya.

(Taufik)

No comments:

Post a Comment