15 March 2010

Anak-Ku, Aku Mengasihimu


Sewaktu aku masih bersekolah di Taman Kanak-kanak.

Ibuku yang mengasihi Tuhan, kala itu membeli sebuah gambar Seorang yang sangat terkenal, orang banyak menyebut-Nya Tuhan Yesus.
Ibu sering menceritakan siapa Tuhan Yesus itu & mengajarkanku cara berdoa.

Namun, hal itu tidak mengurangi rasa takutku waktu aku memandangi wajah dalam gambar itu.
Menjelang sore, waktunya berkumpul bersama keluarga, aku selalu enggan berkumpul bersama keluargaku sendiri, aku lebih memilih duduk sendirian di lorong (sebelah ruang tamu, menuju ke kamar).

Entah mengapa, seringkali ketakutan menyergap jiwaku kala itu aku masih berumur 4 tahun.
Ya, pikiranku saat itu, wajah di dalam gambar itu menyeramkan, dengan rambut-Nya yang panjang dan seolah-olah Dia selalu "Mengawasiku" kemanapun aku melangkah dan apapun yang aku kerjakan.

Sampai semuanya itu berubah.

Suatu malam di hari persiapan acara natal yang diadakan disekolahku,
Entah antara bermimpi atau setengah sadar, yang pasti sepertinya sangat nyata bagiku saat itu,
Ada suara dari arah ruang tamu memanggilku dengan sangat sangat, sangat lembut. Kupikir ayahku yang memanggil. tanpa berbicara sepatah kata, aku memberanikan diri keluar dari kamar menuju ruang tamu.

Alangkah terkejutnya aku saat aku melihat Seseorang yang rupa-Nya begitu mirip dengan gambar yang selama ini aku takuti. Tetapi, ajaibnya saat itu aku tidak merasa ketakutan sama sekali.
Aku masih sangat ingat, kala itu Tuhan Yesus sangat bersinar dengan jubah putih-Nya,
Tersenyum lebar seraya memanggil namaku: "Dian jangan takut lagi. Aku, Tuhan Yesus sangat mengasihimu".
Dia merentangkan tangan-Nya lebar-lebar, aku berlari ke arahNya dan memelukNya dengan erat. Tak ada kata-kata yang terucap sama sekali dari bibir mungil saat itu, yang ada hanya perasaan damai dan sukacita yang luar biasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

This is the true story of my life

Aku teringat ketika Allah memanggil Samuel:

Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa. " Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur. Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."
(1 Samuel 3:4-10)

Sobat, Tuhan tidak pernah salah menciptakan dan memanggilmu sebagai anak-anak-Nya.
Jangan pernah takut dan merasa tidak layak sewaktu kita kedapatan berbuat dosa.
datanglah & akuilah serta berjanjilah untuk tidak melakukannya hal yang sama lagi.
percayalah. Dia, Allah yang penuh kasih itu akan membuka tangan-Nya lebar-lebar seraya tersenyum dan berkata: "Aku Mengasihi-Mu, anak-Ku"

salam kasih, Tuhan Memberkati :)

No comments:

Post a Comment