30 June 2010
Berapa besar Engkau mengasihi aku, Tuhan
Suatu hari, aku bangun dini hari untuk menyaksikan sang surya terbit. Dan keindahan karya ciptaan Tuhan sungguh tak terlukiskan. Sementara aku mengaguminya, aku memuliakan Tuhan oleh karena karya-Nya yang mempesona. Sementara aku duduk di sana, aku merasakan kehadiran Allah dalam diriku.
Ia bertanya kepadaku, "Apakah engkau mengasihi Aku?"
Aku menjawab, "Tentu saja Tuhan! Engkaulah Allah dan Juruselamat-ku!"
Kemudian Ia bertanya, "Seandainya engkau cacat jasmani, apakah engkau akan tetap mengasihi Aku?"
Aku terpana. Aku memandangi tanganku, kakiku dan seluruh bagian tubuhku yang lain sambil memikirkan betapa banyak pekerjaan yang tidak akan dapat aku lakukan, pekerjaan-pekerjaan yang selama ini aku anggap biasa.
Dan aku menjawab, "Akan sangat berat Tuhan, tetapi aku akan tetap mengasihi Engkau."
Kemudian Tuhan berkata, "Seandainya engkau buta, apakah engkau akan tetap mengagumi ciptaan-Ku?"
Bagaimana aku dapat mengagumi sesuatu tanpa dapat melihatnya? Kemudian pikiranku melayang kepada orang-orang buta di muka bumi ini dan betapa banyak di antara mereka yang mengasihi Tuhan dan mengagumi ciptaan-Nya.
Jadi aku menjawab, "Sulit dibayangkan Tuhan, tetapi aku akan tetap mengasihi Engkau."
Kemudian Tuhan bertanya kepadaku, "Seandainya engkau tuli, apakah engkau akan tetap mendengarkan firman-Ku?"
Bagaimana aku dapat mendengar jika aku tuli? Aku tersadar, mendengarkan Firman Tuhan tidak hanya dengan telinga, tetapi dengan hati.
Maka aku menjawab, "Akan sangat berat, Tuhan, tetapi aku akan tetap mendengarkan firman-Mu."
Kemudian Tuhan bertanya, "Seandainya engkau bisu, apakah engkau akan tetap memuliakan Nama-Ku?"
Bagaimana aku dapat memuji tanpa bersuara? Lalu menjadi jelas bagiku: Tuhan menghendaki kita menyanyi dari kedalaman hati dan jiwa kita. Tidak jadi soal apakah suara kita terdengar sumbang. Dan memuliakan Tuhan tidak selalu dengan nyanyian, tetapi dengan berbuat baik kita menyampaikan pujian kepada Tuhan dengan ucapan syukur.
Jadi aku menjawab, "Meskipun aku tidak dapat melantunkan nyanyian pujian, aku akan tetap memuliakan Nama-Mu."
Dan Tuhan bertanya, "Apakah engkau sungguh mengasihi Aku?"
Dengan tegas dan penuh keyakinan, aku menjawab lantang, "Ya Tuhan! Aku mengasihi Engkau karena Engkaulah satu-satunya Allah yang Benar."
Aku pikir aku telah menjawab dengan benar, tetapi ....
Tuhan bertanya, "JIKA DEMIKIAN, MENGAPA ENGKAU BERDOSA?"
Aku menjawab, "Karena aku hanyalah seorang manusia yang tidak sempurna."
"JIKA DEMIKIAN, MENGAPA PADA SAAT SUKA ENGKAU MENYIMPANG JAUH?
MENGAPA HANYA PADA SAAT DUKA SAJA ENGKAU BERDOA DENGAN KHUSUK?"
Tidak ada jawaban. Hanya air mata.
Tuhan melanjutkan:
"Mengapa melantunkan pujian hanya di gereja dan di tempat-tempat retret?
Mengapa datang kepada-ku hanya pada saat doa?
Mengapa meminta dengan demikian egois?
Mengapa tidak setia?"
Air mata mengalir jatuh di pipiku.
"Mengapa engkau malu akan Aku?
Mengapa engkau tidak mewartakan Kabar Sukacita?
Mengapa pada saat aniaya engkau berpaling kepada yang lain sementara Aku menyediakan punggung-Ku untuk memikul bebanmu?
Mengapa mengajukan alasan-alasan ketika Aku memberimu kesempatan untuk melayani dalam Nama-Ku?"
Aku berusaha menjawab, tetapi tidak ada jawab yang keluar.
"Engkau dikaruniai hidup. Aku menciptakan engkau, jangan sia-siakan hidupmu.
Aku memberkati engkau dengan talenta-talenta untuk melayani Aku, tetapi engkau senantiasa menghindar.
Aku telah menyingkapkan rahasia Firman-Ku kepadamu, tetapi pengetahuanmu tidak bertambah.
Aku berbicara kepadamu, tetapi telingamu tertutup rapat.
Aku menunjukkan belas kasih-Ku kepadamu, tetapi matamu tidak melihat.
Aku mengirimkan penolong-penolong bagimu, tetapi engkau duduk berpangku tangan sementara mereka engkau singkirkan.
Aku mendengarkan doa-doamu dan Aku telah menjawab semuanya."
"APAKAH ENGKAU SUNGGUH MENGASIHI AKU?"
Aku tidak mampu menjawab. Bagaimana mungkin? Aku amat malu.
Aku tidak punya penjelasan. Apa yang dapat aku katakan?
Ketika hatiku menjerit dan air mata telah membanjir, aku berkata,
"Ampuni aku, Tuhan. Aku tidak layak menjadi anak-Mu."
Tuhan menjawab, "Itu Rahmat, Anak-Ku."
Aku bertanya, "Jika demikian, mengapa Engkau terus-menerus mengampuni aku? Mengapa Engkau demikian mengasihi aku?"
Tuhan menjawab,
"Karena engkau adalah Ciptaan-Ku. Engkau adalah Anak-Ku. Aku tidak akan meninggalkan engkau."
Jika engkau menangis, hati-Ku hancur dan Aku akan menangis bersamamu.
Jika engkau bersorak kegirangan, Aku akan tertawa bersamamu.
Jika engkau putus asa, Aku akan menyemangatimu.
Jika engkau jatuh, aku akan mengangkatmu.
Jika engkau lelah, Aku akan menggendongmu.
Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman, dan Aku akan selalu mengasihimu selamanya."
Belum pernah aku menangis sedemikian pilu sebelumnya.
Bagaimana mungkin aku bersikap dingin dan beku selama ini?
Bagaimana mungkin aku melukai hati-Nya dengan segala kelakuanku?
Aku bertanya kepada Tuhan, "Berapa besar Engkau mengasihi aku, Tuhan?"
Tuhan merentangkan kedua belah tangan-Nya, dan aku melihat tangan-Nya yang berlubang tertembus paku.
Aku bersimpuh di kaki Kristus, Juruselamat-ku.
28 June 2010
Forgiveness (2) - BYS 27 June, Arnold P
“Forgiveness is about the new beginning. If you can’t forgive, then you can’t have a new beginning. If you can’t forgive, then you can’t know what happen in the next chapter, the happy ending at the end of the story.”
Dalam keluarga, hubungan, bisnis, pelayanan. Letakkan kesalahan orang di belakang kita, jika diletakkan di depan, itu akan menghalangi langkah kita untuk maju. Tutup chapter dimana cerita hidup kita terasa pahit dan mulai membuka chapter yang baru. Jangan sampai masa depan ditentukan oleh masa lalu, biarkan pengampunan membawa hidup kita ke sebuah permulaan yang baru (Filipi 3:13).
“Forgiveness is a sign of strength. Forgiveness is not a sign of weakness.”
Banyak orang berpikir kalau mengampuni itu tanda bahwa kita lemah, padahal mengampuni adalah tanda kekuatan atau tanda kebesaran hati. Tidak peduli betapa berat, sesak, dan sakitnya itu, pengampunan harus dilepaskan.
Contoh dalam alkitab, seorang hebat yang memberi pengampunan adalah Yusuf. Karena mimpi, ia dibuang oleh saudaranya, difitnah oleh istri bosnya, dikhianati oleh juru minum yang pernah ia tolong. Tapi dia tidak pernah berhenti dalam suatu bagian, dia tidak menyalahkan Tuhan dan terus mengampuni. Pada akhirnya, dia menjadi penguasa no. 2 di mesir dan dapat menolong saudara-saudaranya. Apapun yang terjadi hidup harus berlanjut. Jangan simpan sesuatu yang membusukkan, simpanlah hal-hal berharga. Simpan hal-hal yang baik dalam hidupmu.
Banyak orang rasanya lelah menjalani hidup. Misalnya dalam hal pernikahan/relationship. Kalau seseorang pernah dikecewakan, disakiti, gagal dengan pasangan yang sebelumnya, dan ia belum melepaskan pengampunan, jangan heran kalau dengan pasangannya yang baru, saat terjadi konflik, langsung berasa pahit dan lelah. Padahal mungkin saja itu hanya konflik sepele. Tapi itu dapat terjadi karena dia menyimpan kesalahan dan kesakitan yang lama, membawa beban yang lama. (So sad… -.-‘ )
Yesus sangat serius mengajarkan kita soal pengampunan. Bahkan Ia berkata, kita perlu mengampuni 7x sehari kepada orang yang bersalah kepada kita (ay.4). Tujuh melambangkan angka sempurna, artinya Ia mengajarkan kita untuk mengampuni tanpa batas, mengampuni secara penuh.
Pengampunan tidak ada hubungannya dengan iman. Kata Yesus, iman sekecil biji sesawi saja sudah bisa membuat mujizat memindahkan gunung (ay.6). Kita tidak perlu menunggu iman kita diperbesar untuk bisa mengampuni. Pengampunan adalah soal ketaatan, karena itu adalah perintah Yesus. Kita mengampuni karena kita kita taat dan respect sama Tuhan.
Bukan sekedar belajar mengampuni, mari kita juga belajar meminta pengampunan dengan cepat.
“I am sorry…” adalah tiga kata yang seringkali sulit diucapkan. (Inilah mengapa sebabnya kita perlu mengajarkan anak-anak sejak dini untuk belajar berkata “sorry” saat mereka buat salah). Mungkin alkitab kita tidak perlu setebal sekarang, jika saat Adam melakukan kesalahan di Taman Eden, ia berkata “I am sorry Lord..”
Banyak cerita akan berbeda saat kita berani untuk mengakui kesalahan dan berkata, “I am sorry..”. Sekali lagi, ini bukan tanda kelemahan, ini tanda kekuatan karena kita dapat mengalahkan ego dan merendahkan hati.
Hope this note can inspire, encourage, and remind you again. Share to people you want to share. God Bless you. :)
Forgiveness (1) - BYS 27 June, Arnold. P
Pengampunan adalah kata yang sangat serius di dalam kehidupan orang Kristen. Secara sadar atau tidak sadar, kita bisa hidup sampai saat ini karena kita diampuni Tuhan (Kol 1:13). Sebagai orang yang telah diampuni, sudah seharusnya kita juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Setelah kita lakukan, maka kita akan dengan berani meminta sesuatu kepada Tuhan.
Dalam perumpamaan ini dijelaskan bahwa hamba yang telah dihapuskan hutangnya oleh raja, namun menolak untuk menghapuskan hutang kawannya yang jauh lebih sedikit daripada hutangnya kepada raja, diserahkan kepada algojo-algojo. Algojo dalam terjemahan lain artinya penyiksa (ay.34). Bapa juga akan melakukan hal yang sama kepada kita, jika kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kita akan diserahkan kepada ‘penyiksa’, dengan kata lain penderitaan, kesusahan, dan rasa sakit. (Tentu saja tidak ada rasa bahagia dan bebas dalam siksaan).
Artinya saat kita tidak mau mengampuni, kita sedang menyimpan sesuatu yang menimbulkan penderitaan, kesakitan, dan beban dalam hidup kita. Sesuatu yang busuk dalam hidup kita, seperti bangkai yang menimbulkan bau dalam hidup kita. Ada orang berkata tidak mau mengampuni sama dengan meminum racun tetapi berharap orang lain yang mati. Ada orang-orang yang tampaknya dilihat oleh kita sepertinya selalu berbeban berat, muka muram dan kusut, sering sakit-sakitan, dan hidup rasanya begitu sulit, mau apa-apa susah. Kita harus tahu bahwa Tuhan tidak memberikan kita hidup yang seperti itu. Jangan-jangan itu disebabkan hanya karena ada ‘luka’ dalam diri kita yang tidak tersembuhkan karena kita tidak mengampuni saat kita dikecewakan, disakiti, dan dikhianati. Ada pencobaan-pencobaan yang sebenarnya tidak perlu kita alami jika kita mau mengampuni.
Memang benar, kita bisa punya cara untuk menutupi penderitaan, kekecewaan, amarah, dan rasa sakit kita yang tersimpan di dalam dengan keadaan luar kita yang baik, seperti pelayanan, pekerjaan, dan kesuksesan. Tapi itu tidak akan bertahan lama, suatu saat bau busuk itu akan keluar kembali karena sumber bau busuk itu tidak pernah kita bereskan, ‘bangkai’ itu belum kita buang dari hidup kita.
Forgive terdiri dari 2 kata, for=untuk dan give=beri. Forgiven=untuk diberikan. Memberikan pengampunan adalah membebaskan diri dari kesakitan, penderitaan, dan beban. Kalau kita tidak mau mengampuni, kita memberi kesempatan pada iblis untuk semakin mengacaukan hidup kita, dia mengambil banyak keuntungan dari situ. Forgiveness is more of you. Keuntungan yang didapatkan oleh si pemberi pengampunan selalu lebih banyak daripada si penerima pengampunan.
Hope this note can inspire, encourage, and remind you again. Share to people you want to share. God Bless you. :)
25 June 2010
Persepsi Tentang BAPA
Siapa Bapa?
Seberapa kenal sobat dengan pribadi Bapa?
Mengapa Tuhan mau kita memanggil-Nya Bapa?
saya akan mencoba mengupas hal ini yang saya dengar dari khotbah minggu lalu. simak baik-baik :)
Tuhan tidak mau setiap orang yang percaya mengalami ketakutan dan diperbudak. Melainkan mengalami kemerdekaan.
"Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roma 8:14-15
Dipaparkan di ayat diatas bahwa roh perbudakan yang membuat setiap kita mengalami ketakutan. mengapa??
Karena kita tidak mengenal dengan BENAR siapa Bapa.
Dalam bahasa Yunani, Bapa disebut sebagai Abba yang berarti sebuah pribadi yang menjadi SUMBER. Dia adalah protektor, Supporter terbaik, pemberi makan, pelindung, penolong, pemelihara, bahkan sumber inspirasi.
Bapa juga Teladan yg luar biasa. Dia yang memulai dan melakukannya terlebih dahulu segala hal yang diajarkannya kepada anak-anakNya.
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 5:48
Dia adalah Bapa yang mengasihi kita apa adanya. Dia selalu membalas segala doa dan permohonan yang kita panjatkan. dan Dia adalah Bapa yang tidak menyukai kepura-puraan dan kemunafikan dalam berdoa.
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Matius 6:5-6
Sobat, kita harus mengerti benar kalo Bapa itu sangat baik, Dia itu gaul banget dan sangat friendly. Dia tidak suka doa yang bertele-tele, karena sebenarnya Bapa sudah mengetahui segala hal yang kita butuhkan dan inginkan jauh sebelum kita meminta kepadaNya.
Nih, ayatnya.......
"Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya." Matius 6:7-8
Dia juga Bapa yang mengerti kalau anak-anakNya tidak bisa berdandan,,hehehe...
Dia mau mendadani hidup kita supaya terlihat indah, baik, mulia. serupa dengan diriNya.
ingat ! jangan pernah engkau kuatir akan hidupmu, karena kekuatiran hanya dimiliki oleh orang-orang yang tidak percaya kepadaNya.
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?" Matius 6:25-30.
Dia juga Bapa yang mau untuk setiap anak-anakNya berusaha untuk mencari, meminta dan mengetuk, dan Bapa tidak menyuruh kita untuk mengetuk tembok, tetapi Dia menyediakan PINTU. Mengapa???
KARENA BAPA MENGINGINKAN UNTUK KITA BERUSAHA TERLEBIH DAHULU.
PERCAYALAH AKAN HAL INI : Segala sesuatu yang mudah dicari, nilainya menjadi tidak / kurang berharga DIBANDINGKAN sesuatu yang rasanya sulit sekali didapatkan. tetapi ketika engkau mendapatkannnya, hal itu menjadi sangat berharga bagi hidupmu.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Matius 7:7-11
GOD IS PROTECTOR !
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?" Matius 8:23-27
ayat diatas merupakan pengalaman yaang tidak pernah dilupakan seumur hidup oleh para murid-muridNya, mereka merasa aman yang amat sangat ketika berada di dekatNya. ini membuktikan bahwa Bapa tidak akan membiarkan anakNya celaka.
Sobat, Bapa juga dijuluki sebagai pemelihara. Dia Allah yang memiliki strategi dan nasihat yang baik. Dia melengkapi, meneguhkan, menguatkan, mengokohkan sesudah engkau menderita seketika lamanya.
Arti kata seketika adalah saat itu juga. atau lebih cepat dari kata sebentar.
Dia adalah Bapa yang tidak mau dan tidak tahan ketika anakNya menderita berlama-lama.
Dia Bapa yang membiarkan kita menderita untuk seketika dan Dia akan memberikan jalan keluar yang seketika juga.
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin." 1 Petrus 5:7-11.
Dia Bapa yang mendengar! kasih tau segala hal kepadaNya.
Siapa yang pertama kali engkau cari ketika dalam kesesakan? teman? sahabat? pacar? istri? suami? orang tua? atau engkau memilih diam?
hey, sadarlah ! Bapa itu Pribadi yang sangat terbuka.
Dia mau mendengar segala keluh kesah, kesedihan, kegembiraan, dan hal yang lain.
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Filipi 4:6
Bapa bukan hakim yang suka menghukum anak-anakNya! tetapi ketika kita jatuh, Dia berpikir keras bagaimana Dia dapat membangun, monolong kita supaya kita dapat kembali semangat. Dia Bapa yang selalu memberikan kesempatan.
"tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Seperti kejadian Ariel - Luna Maya, Posisi perempuan yang kedapatan sedang berzinah itu sangat yang teramat sangat ketakutan, perempuan itu berpikir dia akan segera mati. tetapi tanggapan Yesus berbeda dari apa yang kita bayangkan bukan?
saya mengimajinasikan waktu Yesus berkata : "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." hati perempuan itu takjub akan kasihNya yang luar biasa.
Jadi teringat satu lagu yang sangat saya sukai:
Kasih Yang Sempurna Telah Kut'rima Dari-Mu Bukan Kar'na Kebaikanku.
Hanya Oleh Kasih Karunia-Mu,
Kau Pulihkan Aku, Layakkanku 'Tuk Dapat Memanggil-Mu, Bapa
Kau Bri yang kupinta,
Saat Kumencari, Kumendapatkan
Kuketuk Pintu-Mu, Dan Kau Bukakan
S'bab Kau Bapaku, Bapa Yang Kekal
Tak Kan Kau Biarkan.
Aku Melangkah Hanya Sendirian
Kau Selalu Ada Bagiku,
S'bab Kau Bapaku
Bapa Yang Kekal.
Semoga kebenaran ini menginspirasi sobat dan membuka paradigma sobat untuk mengenal siapa Bapa kita. salam kasih, Tuhan Yesus memberkati :)
Sumber: BYS - Arnold Pribadi (20 Juni 2010)
19 June 2010
Aku tidak sendirian :)
Dear all,
I Korintus 10
10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
14 June 2010
Syukuri apa yang ada, hidup adalah Anugrah
Bertahun-tahun yang lalu hingga sekitar beberapa bulan yang lalu, terus terang saya menjadi seorang yang merasa kehidupan dunia ini datar-datar saja, tidak ada yang istimewa dan layak disyukuri. Bagi saya saat tidurlah suatu kebahagiaan terindah. Entahlah, saya begitu menyesal atas apa yang saya miliki, istri, pekerjaan, kehidupan, kemampuan serta fisik yang saya miliki sepertinya tidak sesuai harapan. Saya selalu merasa menjadi orang yang KEKURANGAN di dunia ini. Semakin kuat saya berusaha untuk merubah keadaan, yang saya terima adalah semakin banyak kekecewaan. Saya tidak tahu harus memulai dari mana, hingga suatu saat seorang sahabat memberikan suatu nasehat yang sungguh luar biasa dan memberikan suatu gambaran utuh tentang sebuah arti syukur dalam kehidupan. Di suatu tempat aku dan sahabatku berbincang-bincang :
Ya...aku mengerti apa yang kau alami, tidak hanya kamu akupun sendiri pernah mengalami dan mungkin banyak orang lainnya, sekarang aku akan ambil satu kertas putih kosong dan aku tunjukkan padamu, apa yang kamu lihat ?, ucap sahabatku.
Aku tidak melihat apa-apa semuanya putih, jawabku lirih.
Sambil mengambil spidol hitam dan membuat satu titik ditengah kertasnya, sahabatku berkata "Nah..sekarang aku telah beri sebuah titik hitam diatas kertas itu, sekarang gambar apa yang kamu lihat?".
"Aku melihat satu titik hitam",jawabku cepat.
"Pastikan lagi !", timpal sahabatku.
"titik hitam",jawabku dengan yakin.
"Sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Kenapa engkau hanya melihat satu titik hitam saja dari kertas tadi? cobalah rubah sudut pandangmu, menurutku yang kulihat bukan titik hitam tapi tetap sebuah kertas putih meski ada satu noda didalamnya, aku melihat lebih banyak warna putih dari kertas tersebut sedangkan kenapa engkau hanya melihat hitamnya saja dan itu pun hanya setitik ?". Jawab Sahabatku dengan lantang,
"Sekarang mengertikah kamu ?, Dalam hidup, bahagia atau tidaknya hidupmu tergantung dari sudut pandangmu memandang hidup itu sendiri, jika engkau selalu melihat titik hitam tadi yang bisa diartikan kekecewaan, kekurangan dan keburukan dalam hidup maka hal-hal itulah yang akan selalu hinggap dan menemani dalam hidupmu".
"Cobalah fahami, bukankah disekelilingmu penuh dengan warna putih, yang artinya begitu banyak anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kamu, kamu masih bisa melihat, mendengar, membaca, berjalan, fisik yang utuh dan sehat, anak yang lucu-lucu dan begitu banyak kebaikan dari istrimu daripada kekurangannya, berapa banyak suami-suami yang kehilangan istrinya ?, Juga begitu banyak kebaikan dari pekerjaanmu dilain sisi banyak orang yang antri dan menderita karena mencari pekerjaan. Begitu banyak orang yang lebih miskin bahkan lebih kekurangan daripada kamu, kamu masih memiliki rumah untuk berteduh, aset sebagai simpananmu di hari tua, tabungan , asuransi dan teman-teman yang baik yang selalu mendukungmu. Kenapa engkau selalu melihat sebuah titik hitam saja dalam hidupmu ?" dan juga........ ......... .
Itulah kamu, betapa mudahnya melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah diberikan orang lain kepada kamu.
Itulah kamu, betapa mudahnya melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kamu lupa kelemahan dan kekurangan diri kamu..
Itulah kamu, betapa mudahnya kamu menyalahkan dan mengingkari- Nya atas kesusahan hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya dalam hidupmu.
Itulah kamu betapa mudahnya menyesali hidup kamu padahal banyak kebahagiaan telah diciptakan untuk kamu dan menanti kamu
"Mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas ini? PADAHAL SEBAGIAN KERTAS INI BERWARNA PUTIH ?, sekarang mengetikah engkau?", ucap sahabatku sambil pergi (entah kemana).
"Ya aku mengerti", ucapku lirih.
Kertas itu aku ambil, aku buatkan satu pigora indah dan aku gantung di dinding rumahku. Bukan untuk SESEMBAHAN bagiku tapi sebagai PENGINGAT dikala lupa,..lupa. ..bahwa begitu banyak warna putih di hidupku daripada sebuah titik hitam. Sejak itu aku mencintai HIDUP ini. Bisa Hidup adalah suatu anugerah yang paling besar yang diberikan kepada kita oleh Perekayasa Agung... Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Pak Mariopun juga pernah berpesan kepadaku :
Kadang-kadang Tuhan menaruh kita pada tempat yang sulit supaya kita tahu dan menyadari bahwa tidak ada yang sulit bagi Tuhan
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi
berkah bagimu ...
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI oleh karena itu AKU SELALU
MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.............
12 June 2010
Apa aja sih batasan-batasan dalam berpacaran?
Sobat wanita, pernah gak kepikiran suatu pertanyaan kayak gini : Bagaimanakah standar kekudusan dalam berpacaran? Apakah yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan dalam berpacaran yang sesuai dengan standar Allah? Hmm, beberapa diantara sobat pasti pernah dong kepikiran soal itu? saya (Dian-red) pun kepikiran nih soal yang satu ini. Apalagi pernah beberapa temen sampe cengin kalo pikiran saya "JADUL" (Jaman dulu) waktu saya menyampaikan batasan-batasan / rambu-rambu ketika saya hendak menerima seorang pria sebagai pasangan saya. Berikut ini adalah jawaban (dan suatu kebenaran) dari pertanyaan diatas. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sobat semakin bijak (baik cowo atau cewe) dalam mengambil berpacaran :)
Dalam mencintai (philia-persahabatan) ataupun menyayangi (storge-kekeluargaan) seseorang pasti kita ingin menunjukkannya secara nyata dalam perbuatan, baik itu dengan memberi sesuatu atau menyediakan waktu untuk bersamanya. Tapi dalam hal mencintai secara birahi (eros), tidak bisa tidak kita juga ingin "memiliki" secara fisik. Yang terakhir inilah yang perlu kita waspadai. Kalau kita menghormati kekasih kita, kita perlu menjaga apa yang tidak disukainya dan tidak melanggar batasan yang diberikannya, misalnya sampai dimana ia bisa mentoleransi pernyataan cinta kita.
Masalahnya tidak semua wanita dapat membuat batasan sampai dimana ia bisa mentoleransi. Banyak wanita yang karena takut kehilangan pacarnya, mau saja diperlakukan sebagaimanapun. Ada banyak pula wanita yang memang polos dan tidak tahu menahu akan seks, sehingga bersikap dingin atau tidak bisa berkata tidak. Bagaimanapun keputusan ada di tangan pria.
Di dalam Alkitab, Tuhan memang tidak menetapkan secara jelas mengenai hal ini. Ia hanya memberikan rambu-rambu. Ada banyak ayat Alkitab yang mendukung hal ini, seperti tubuh adalah bait Allah, tidak semua hal berguna, hiduplah kudus, hiduplah dalam damai satu dengan lainnya, jauhilah percabulan, jangan mencobai Tuhan Allahmu (kita pikir Tuhan pasti mengampuni jika kita berbuat dosa), jangan mendustai Roh Kudus, dsb.
Kita tidak dapat mengatakan sampai dimana, yang jelas sebagai orang beriman kita harus selalu waspada akan rambu-rambu Allah. Jika pertanyaannya, apakah boleh mencium pipi pacar, maka kami akan balik bertanya, apakah ada damai saat melakukannya? Apakah itu bukan bentuk percabulan? Apakah berguna? dsb. Jika bukan, silahkan saja. Pilihan dan keputusan kita adalah tanggung jawab kita sendiri.
Ada beberapa saran dari beberapa hamba Tuhan dalam buku mereka. Paul Gunadi mengatakan, "tidak boleh berpelukan berhadapan, berangkulan secara menyamping itu diperbolehkan." Beberapa buku Kristen yang baik melarang melakukan percumbuan yaitu perbuatan saling merangsang meski tidak melakukan senggama. James C. Dobson memberi saran untuk selalu menjauhi tempat tidur jika sedang berdua. Buku "Cinta Kasih Seumur Hidup" (penulis: Dr. James C. Dobson, penerbit: Kalam Hidup, tahun terbit:1999, judul asli: Love For A Lifetime) memberikan 4 tahapan terakhir yang dilarang untuk mereka yang pacaran:
- Tangan ke tubuh
- Mulut ke buah dada
- Menyentuh bagian bawah pinggang
- Persetubuhan.
Sobat, sulit atau tidaknya menjaga kekudusan itu tergantung dari seberapa dalamnya engkau mengenal Allahmu, saya berdoa semoga Roh Kudus selalu mengingatkan dan menjaga agar kita tetap di jalan-Nya.
Salam kasih, Tuhan Yesus Memberkati :)
PACARAN KUDUS NGEBOSENIN?
Apa yang kita pikirin waktu denger kata ‘kekudusan’ dalam pacaran? Pasti banyak dari kita yang mikir soal batasan-batasan, segala gak boleh, ketidakbahagiaan. Aaah, bosen! Kesannya Tuhan itu Tuhan yang nggak fun, nggak suka anakNya seneng. Apalagi film-film, buku en gaya hidup seleb sekarang yang menyamakan antara menjaga kekudusan selama pacaran dengan ketidakbahagiaan en kekunoan en kejadulan!
Nah, kalo kita sampe kepikir kayak gitu, terima aja deh kalo kita sebenernya udah ditipu abis-abisan ama si iblis. Si iblislah yang pengen kita gak bahagia, soalnya yang namanya kekudusan itu sebenernya indah! Bukan sebaliknya. Iblis mendorong pasangan muda buat mengekspresikan rasa cintanya secara bebas dengan dalih agar bisa bahagia en senang. Tapi taukah kita kalo kebebasan yang ditawarkan iblis itu adalah sebuah perbudakan dosa tanpa kita sadari?
Ketika Tuhan meminta kita untuk hidup kudus, Dia sedang memikirkan kebahagiaan kita. Bukan sebaliknya! Lha wong Dia itu Bapa kita kok, masa mikirin supaya kita menderita? Tapi gara-gara roh kita dikuasai sama perbudakan dosa, maka rambu-rambu dari Tuhan itu rasanya kayak rantai belenggu di penjara. Pacaran tanpa bumbu seks rasanya ngebosenin. Otak kita mikirnya seks masa pacaran itu menyenangkan, akhirnya lupa tujuan semula. Justru percayalah, ketika kita menjalani pacaran dengan kudus, maka Tuhan telah menyediakan berkat kebahagiaan pada saat kita menikah dan menjalani rumah tangga nanti!
QUOTES
“Menunda berhubungan seks tidak pernah menyakiti siapapun. Saya jamin” (Pam Stenzel – Sex Has A Price Tag)
“Andaikata seks yang Anda berhalakan selama pacaran, justru dalam kehidupan pernikahan Anda dengan istri atau suami Anda nanti, seks tidak akan bisa Anda nikmati. …Yang Anda sakralkan waktu berpacaran, itu yang akan Anda nikmati pada saat menikah nanti.” (Phillip Mantofa - Before 30)
PACARAN KUDUS, MUNGKIN GITU?
Nah, tapi mungkin gak sih kita bisa pacaran kudus? Pacaran tanpa ada embel-embel seks? Soalnya survey membuktikan banyak banget anak Tuhan (apalagi yang bukan) yang pacarannya gak kudus. Bahkan banyak diantaranya sudah terlibat pelayanan di gereja! Tenang, biar statistiknya tinggi, jangan mau ikut-ikutan meramaikan statistik itu. Ada banyak pasangan yang bisa buktiin kalo pacaran kudus itu mungkin. Nah, buat kita-kita yang mau pacaran kudus, ini beberapa tips dari hamba-hamba Tuhan yang udah buktiin kalo pacaran kudus itu mungkin.
1. Tau batasan diri.
Tiap orang punya ‘batas’ kekuatan sendiri-sendiri. Sampe sejauh mana mereka bisa menguasai diri. Contohnya gini, buat beberapa orang, pegangan tangan itu gak masalah. Tapi buat beberapa orang tertentu pegangan tangan aja bisa bikin mikir yang nggak-nggak. Kebanyakan orang yang pacarannya gak kudus gak nyadar kalo mereka udah melampaui ‘batas’ mereka. Ini penting banget. Kalo kita tau ‘batas’ kita en pasangan kita, en tetap menjaga hubungan kita dalam batas itu, kita gak akan terjebak dalam hubungan yang gak kudus.
Waktu mulai komit buat pacaran, obrolin batasan itu. Sambungkan dengan tujuan kita berpacaran. Cari kesepakatan untuk mengatasi masalah yang mungkin akan terjadi, misalnya tentuin batasan tempat pacaran, batasan mana yang boleh dan tidak boleh, dsb.
2. Jangan ketok pintu pencobaan!
Kadang kita suka salah berdoa, ‘Tuhan, beri aku kekuatan agar aku bisa menang dalam pencobaan!’. Padahal Tuhan sendiri bilang: “Jangan masuk dalam pencobaan!’ (kalo gak percaya baca deh: Matius 6:13, Matius 26:41, Lukas 11:4). Artinya jangan sok jago masuk dalam pencobaan, soalnya 99% biasanya bukannya menang malah keok! Hehe. Jangankan masuk, ketok pintunya aja juga mending jangan deh. Misalnya kalo kita yang cowok lemah dalam godaan visual, suka mikir ngeres kalo liat kulit cewek yang mulus, janganlah ketok-ketok pintu en masuk ke pencobaan dengan melirik (atau bahkan melototin) gambar cewek pake rok mini. Langsung tutup majalahnya atau pindahin channel tipinya atau merem sekalian.
Termasuk dalam berpacaran. Kalo memang godaannya besar pas berduaan di tempat sepi, jangan masuk ke tempat sepi. Selalu cari tempat yang aman, ada orang ketiga. Atau ngobrol di tempat umum.
3. Buat cowok, anggap cewek kita itu adik kandung kita.
Apa batasan perlakukan kita sama pacar kita. Sebagai cowok, kita bisa ambil patokan firman Tuhan ini:
“…Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.” (1 Timotius 5:1b-2).
Sebagaimana kita memperlakukan adik perempuan kita (kalo yang gak punya, bayangkan!) begitulah seharusnya kita memperlakukan cewek kita. Penuh kemurnian! Jangan ngelaba, jangan jahat, jangan egois. Lindungi dia sebagai kakak, jagai kehormatannya, sayangi seperti adik kandung. Jadilah cowok sejati.
Kalo ada yang berkilah, “…kalo gitu saya boleh dong cium pipi pacar, soalnya saya juga suka cium pipi adik gue!”, tanyakan betul dalam hatimu, apakah efek ciuman itu beda atau sama? Jangan-jangan itu cuman alasan doang buat membenarkan ketidakmurnian hati kita.
4. Buat cewek, jangan segan tampar cowokmu
Beda ama cewek, kata orang, gairah seks ama otak cowok itu gak bisa berjalan bareng. Makanya kalo hasrat seksnya muncul biasanya cowok suka gak bisa mikir. Sekalipun si cowok udah tau resikonya dan bahkan sudah berjanji untuk tidak melakukannya, tapi ketika hasrat seksnya muncul, dia bisa lupa semuanya dan yang terpikir hanya… “ah biarin gimana nanti aja!”. Itulah makanya di film-film Hollywood gampang sekali seorang cewek membujuk atau mencuri sesuatu dari cowok, cukup dengan diangkat gairah seksnya. Dan itu memang kenyataan.
Makanya perlu bantuan dari cewek buat nyadarin otak si cowok biar bekerja. Kalo sudah ada tanda-tanda gak beres, ingetin dia. Kalo maksa terus, langsung tampar aja atau cubit sampe biru. Makanya bilang dari awal, kalo sampe kamu nampar, dia jangan marah, hehe.
5. Libatin ortu sama pembimbing rohani
Penting banget punya pembimbing rohani ato ortu yang tau apa yang kita lakuin sama pacar kita. Bukan artinya kita mesti laporan sama ortu ato pembimbing rohani kita apa aja yang kita lakuin pas pacaran. Tapi belajarlah terbuka sama mereka, apa yang jadi masalah kita, apa yang jadi pergumulan kita dalam pacaran. Dengan terbuka begitu, kita juga akan merasa lebih aman, karena ada orang yang lebih dewasa yang mengawasi kita.
Sumber : Majalah GFresh edisi #100 spesial Cinta
11 June 2010
Mengikuti Bintang untuk Menjadi Bintang
Pada masa kelahiran Yesus, ada beberapa tokoh alkitab yang hampir saja kehilangan kesempatan, tapi karena mereka memiliki sikap hati yang benar, mereka mendapatkan kesempatan untuk bertemu Yesus. Salah satu tokoh tersebut adalah orang Majus.
Orang Majus adalah orang cendekiawan dari wilayah Timur Tengah atau Kaldean yang karena kepandaian mereka di bidang perbintangan mengetahui bahwa ada seorang Raja yang akan lahir. Selama hampir satu tahun mereka mencari tempat di mana Raja itu akan lahir. Akhirnya, karena melihat kesungguhan hati mereka mencari Sang Raja, Tuhan tidak membiarkan mereka tersesat, dan memberikan sebuah petunjuk melaui bintang. Melalui tuntunan dan upaya mengikuti bintang itulah akhirnya orang Majus mendapatkan Yesus.
Seringkali dalam kehidupan kita, Tuhan sudah memberikan petunjukNya agar kita tidak tersesat dalam hidup ini dan mengalami kesuksesan. Apakah Anda bersedia mengikuti Sang Bintang agar Anda bisa menjadi Bintang ? Apakah Anda sudah menjadi ‘bintang’ di mana Anda berada, agar anda dapat menerangi dan memberkati sekeliling Anda ?
Setelah mengikuti bintang, orang Majus itu menemukan Yesus dan kemudian menyembah serta memberikan yang terbaik buat Yesus.
Sobat,Marilah kita memberikan hati kita untuk mengikuti Sang Bintang agar kita tidak kehilangan kesempatan menjadi bintang.
Salam kasih, Tuhan Yesus Memberkati :)
10 June 2010
10 kota yang hidup dalam dosa
08 June 2010
Rasa Tanggung Jawab
Suatu hari, seorang tenaga marketing di bidang keuangan mengeluh dengan putus asa. "Seumur hidup saya akan merasa bersalah karena telah menyebabkan nasabah rugi besar. Apalagi jika sampai ada yang meninggal karena itu.
Aduh rasanya saya mau mati saja," katanya. Perusahaan tempatnya bekerja ternyata tidak mampu mengembalikan uang nasabah, sesuai perjanjian. Bukan hanya bunga yang tidak dibayar, bahkan pokoknya pun telah menyusut hingga 20 persen karena situasi market yang bergejolak turun.
Hampir setiap kali bicara di telepon, dia menangis ketakutan dikejar rasa bersalah dan memikirkan para nasabah yang pasti membencinya.
"Kali ini, habislah saya. Mangkok nasi saya sudah terbalik. Saya trauma mau mencari kerja lagi.
Pikiran saya kacau. Kalau ada apa-apa dengan nasabah gara-gara uangnya di sini nggak balik, matilah saya. Huhuhu...
Bagaimana ya, Pak? Saya yang bujuk nasabah untuk investasi di sini, tapi sungguh Pak, saya tidak tahu kalau menejemennya amburadul seperti ini.
Saya tidak pernah berniat mencelakai siapapun, tapi hari ini, huhuhu... justru orang-orang yang percaya kepada saya yang saya celakai."
Sambil bercanda, si penerima keluhan menjawab, "Lho, jangan mati dulu dong. Kalau kamu orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab, justru harus tetap hidup dan menghadapi masalah ini.
Tunjukkan bahwa kamu tidak akan lari dan akan membantu menyelesaikannya hingga beres.
Jika kamu sudah maksimal membantu, tetapi nasabah tetap tidak puas (karena rugi besar), itu risiko yang harus kamu tanggung. Nggak perlu marah-marah sendiri.
Nasabah mau marah dan benci, itu adalah hak mereka.
Siapa pun yang dirugikan sebesar itu, boleh marah kok, sangat manusiawi."
Ia melanjutkan bicaranya. "Mereka belum tentu membenci kamu secara pribadi, tetapi situasi yang tidak nyaman menyebabkan harus ada orang yang bisa dijadikan tempat untuk mereka marah. Ya kamulah orang yang paling tepat buat sasaran.
Tetapi sebenarnya, setiap orang harus bertanggung jawab pada keputusannya sendiri! Saat nasabah menandatangi perjanjian, dengan sadar, tidak ada orang yang memaksa dia untuk ikut kamu kan?
Jadi, jika kamu udah mengupayakan semaksimalnya, sisanya serahkan pada Yang Di Atas.
Itu sudah di luar kendalimu. Jangan percaya kalau ini adalah akhir dunia, alias kiamat.
Setiap pekerjaan yang kamu kerjakan dengan hati dan niat baik, pasti ada jalan yang terbuka. Hari ini nasabahmu mungkin sekitar 50 orang.
Padahal di luar sana masih ada puluhan orang lain calon nasabah.
Nah, ke depan, hati-hati memilih tempat kerja, teliti dulu.
Tegakkan kepala dan bersikaplah optimis karena hidup harus berlanjut!"
Sobat, kita mungkin pernah merugikan orang lain dengan tidak sengaja, hingga orang lain menderita. Tetapi yang paling utama adalah kita sadar secara tulus bahwa kita tidak ada hati secara sengaja untuk merugikan orang lain. Selain itu, kita harus berani bertanggung jawab, membantu, dan menghadapi situasi itu sampai tuntas.
Seorang ilmuwan besar Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab). Mempunyai rasa tanggung jawab adalah mutiara kehidupan. Dengan rasa tanggung jawab yang besar, kita ambil hikmah dan pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan ke depan dengan optimis aktif!
NILAI KEHIDUPAN
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."
Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."
Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."
Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".
Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".
Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.
Sobat yang luar biasa,
Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.
Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.
Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!
Salam Kasih, Tuhan Yesus Memberkati :)