Baca: Matius 18: 23-35
Pengampunan adalah kata yang sangat serius di dalam kehidupan orang Kristen. Secara sadar atau tidak sadar, kita bisa hidup sampai saat ini karena kita diampuni Tuhan (Kol 1:13). Sebagai orang yang telah diampuni, sudah seharusnya kita juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Setelah kita lakukan, maka kita akan dengan berani meminta sesuatu kepada Tuhan.
Dalam perumpamaan ini dijelaskan bahwa hamba yang telah dihapuskan hutangnya oleh raja, namun menolak untuk menghapuskan hutang kawannya yang jauh lebih sedikit daripada hutangnya kepada raja, diserahkan kepada algojo-algojo. Algojo dalam terjemahan lain artinya penyiksa (ay.34). Bapa juga akan melakukan hal yang sama kepada kita, jika kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kita akan diserahkan kepada ‘penyiksa’, dengan kata lain penderitaan, kesusahan, dan rasa sakit. (Tentu saja tidak ada rasa bahagia dan bebas dalam siksaan).
Artinya saat kita tidak mau mengampuni, kita sedang menyimpan sesuatu yang menimbulkan penderitaan, kesakitan, dan beban dalam hidup kita. Sesuatu yang busuk dalam hidup kita, seperti bangkai yang menimbulkan bau dalam hidup kita. Ada orang berkata tidak mau mengampuni sama dengan meminum racun tetapi berharap orang lain yang mati. Ada orang-orang yang tampaknya dilihat oleh kita sepertinya selalu berbeban berat, muka muram dan kusut, sering sakit-sakitan, dan hidup rasanya begitu sulit, mau apa-apa susah. Kita harus tahu bahwa Tuhan tidak memberikan kita hidup yang seperti itu. Jangan-jangan itu disebabkan hanya karena ada ‘luka’ dalam diri kita yang tidak tersembuhkan karena kita tidak mengampuni saat kita dikecewakan, disakiti, dan dikhianati. Ada pencobaan-pencobaan yang sebenarnya tidak perlu kita alami jika kita mau mengampuni.
Memang benar, kita bisa punya cara untuk menutupi penderitaan, kekecewaan, amarah, dan rasa sakit kita yang tersimpan di dalam dengan keadaan luar kita yang baik, seperti pelayanan, pekerjaan, dan kesuksesan. Tapi itu tidak akan bertahan lama, suatu saat bau busuk itu akan keluar kembali karena sumber bau busuk itu tidak pernah kita bereskan, ‘bangkai’ itu belum kita buang dari hidup kita.
Forgive terdiri dari 2 kata, for=untuk dan give=beri. Forgiven=untuk diberikan. Memberikan pengampunan adalah membebaskan diri dari kesakitan, penderitaan, dan beban. Kalau kita tidak mau mengampuni, kita memberi kesempatan pada iblis untuk semakin mengacaukan hidup kita, dia mengambil banyak keuntungan dari situ. Forgiveness is more of you. Keuntungan yang didapatkan oleh si pemberi pengampunan selalu lebih banyak daripada si penerima pengampunan.
Hope this note can inspire, encourage, and remind you again. Share to people you want to share. God Bless you. :)
No comments:
Post a Comment